Banten, 21 Juli 2013
Ajakan seorang teman saya iyakan begitu saja ketika ia mengutarakan niatnya untuk mengunjungi Yayasan Sayap Ibu di Bintaro, Tangerang. Sayap Ibu adalah sebuah yayasan independen yang menampung anak cacat dan terlantar.
Sesampainya di sana, saya langsung dibawa masuk ke sebuah ruangan layaknya bangsal yang berisi puluhan anak lelaki lengkap dengan box bayi, tempat tidur dan tentunya pengasuh yang dengan telaten membantu dan mengawasi anak-anak ini. Yup, di tempat ini lah mereka menghabiskan waktu sehari-hari. Makan, tidur dan bermain, semuanya dilakukan di sini. Aktivitas di luar hanya bisa dinikmati sesekali mengingat semua kondisi mereka yang ada di tempat ini tidak memungkinkan untuk berlama-lama beraktivitas di luar. Semua penghuni Sayap Ibu adalah anak-anak penyandang difabel yang kebanyakan dari mereka berlatar belakang sama, dibuang oleh orang tuanya karena kekurangan yang mereka miliki.
Puas bermain dengan mereka yang berada di bangsal lelaki, kami beranjak menaiki tangga menuju bangsal lantai 2 tempat tinggal mereka yang perempuan. Jarum jam tepat menunjukkan angka 12, waktunya makan siang untuk anak-anak ini. Dengan sigap para pengasuh menyiapkan makan siang untuk anak-anak ini. Kami pun tidak mau melewatkan kesempatan langka ini. Saya pun langsung mengambil peran untuk menyuapi salah satu anak difable yang menderita down syndrome. Tidak semudah yang saya bayangkan. Setiap bubur yang saya suapkan selalu keluar dari dari mulut mungilnya. Belum lagi saya harus berhati-hati saat menyuapinya, takut tersedak. Semua makanan yang masuk ke mulut anak ini langsung ditelan olehnya, ya... tanpa dikunyah terlebih dahulu. Butuh waktu yang cukup lama memang untuk memindahkan sepiring bubur berlauk tahu ke dalam perutnya. Sungguh luar biasa mereka yang ada di sini, khususnya para pengasuh yang dengan sabar dan telaten melayani anak-anak tangan malaikat ini. Semoga mereka semua dimuliakan dan diangkat derajadnya di dunia maupun di akhirat oleh Alloh, aamiin.
Selesai makan, waktunya tidur siang. Yah, di sini semuanya serba terjadwal. Jam 1 adalah waktu mereka beristirahat. Anak-anak di sinipun mengerti dan langsung memposisikan diri berbaring di tempat tidur masing-masing. Butuh waktu cukup lama untuk menunggu mereka benar-benar terlelap, layaknya anak kecil normal di luar sana yang selalu susah untuk diajak tidur siang.
Kunjungan hari itu pun berakhir dengan penyerahan donasi berupa uang tunai Rp.5 juta dan 4 buah tas sekolah dari teman-teman @sedekahyukkk yang diwakili oleh @mila_yana dan diterimakan kepada salah satu pengurus yayasan. Ucapan terimakasih teriring doa kepada semua donatur serta partisipan @sedekahyukkk semoga selalu dalam lindunganNya dan tercapai semua yang menjadi hajat, aamiin Yaa Robb ^__^
"Donasi @sedekahyukkk Jilid XXI Rp.5.000.000,-"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar