Minggu, 23 Desember 2012

#SEDEKAHYUK JILID XIX

Jakarta, 24 November 2012


Dias, 8 tahun, terlahir di tengah keluarga yang sederhana. Ayah Dias sehari2 bekerja sebagai tukang ojeg, sedangkan sang ibu sebagai buruh cuci. Saat ini, Dias divonis oleh dokter menderita leukimia tipe ALL (Acute Lymphloblastic Leukemia). Berdasarkan info hasil googling, tipe ini merupakan bentuk leukimia parah dan cepat prosesnya. Biasanya sering menyerang anak-anak. Penderita leukimia tipe ALL akan mengalami kesakitan dalam waktu yang  cepat.Dan memang benar, ciri-ciri itulah yang ada pada si kecil Dias.

Kisah Dias berawal dari kecelakaan yang dialaminya. Sekitar 3 bulan lau, Dias jatuh dari pohon. Saat itu Dias hanya dibawa ke tukang urut saja. Namun beberapa hari setelah kejadian tersebut, Dias mengalami demam tinggi yang tak kunjung turun. Orang tua nya pun khawatir dan memutuskan untuk memerikasakan Dias ke Puskesmas setempat. Dari Puskesmas, Dias dirujuk ke RSUD Depok. Mulai saat itulah penyakit Dias yang sebenarnya terdeteksi. Karena keterbatasan kemampuan dalam menangani, setelah menjalani perawatan selama 2 minggu di RSUD Depok, Dias kembali di rujuk untuk mendapatkan perawatan di RS Fatmawati. Setibanya di sana, Dias menjalani proses check up untuk memastikan penyakit yang diderita Dias sebenarnya. Vonis dokter di RS Fatmawati pun mengamini bahwa Dias memang benar mengidap leukimia.

Sekitar 2 minggu setelah menjalani perawatan di RS Fatmawati, Dokter menganjurkan agar Dias menjalani operasi, sebagai tahapan awal terhadap penanganan leukimia. Berhasil menghimpun dana dari kanan-kiri, Dias pun akhirnya dapat menjalani operasi di RS Dharmais (RS Fatmawati terbatas dalam hal peralatan). Seminggu berlalu pasca operasi, hasil pun diperoleh. Dias divonis menderita leukimia tipe ALL. 

Saat tim #sedekahyuk (@mila_yana, @shizka dan wiwin) datang berkunjung, Dias sedang ditemani oleh sang ibu. Senyum Dias pun terkembang saat mengetahui kami datang bersama donat (DD) yang selama ini dia idam2kan. Ya, menurut info yang kami peroleh, Dias ngidam donat (DD) yang sering diceritakan teman2nya di sekolah. Dias yang tadinya sangat susah makan, saat kami sodorkan pilihan donat yang kami bawa, Dias langsung meminta ibunya untuk menyuapi. Tidak habis memang, tapi setidaknya Dias mau makan :)

Makasih om... tante... Ngidam Dias keturutan :)

Saat itu, Dias sedang menjalani perawatan mejelang tahapan kemoterapi  di ruang isolasi. Kami melihat langsung Dias kecil yang tergolek lemah tak beradaya. Badannya menyusut drastis dari waktu ke waktu. Kini berat badan Dias hanya 15 kilo. Benar-benar hanya tersisa tulang berbalut kulit. Di beberapa bagian tubuh Dias juga terdapat benjolan yang menurut keterangan sang ibu benjolan tersebut selalu berpindah-pindah. Yang membuat kami makin beriba, seringkali Dias mengeluh nyeri pada bagian tubuh tertentu dan berganti-ganti. Nyeri itu terus-terusan menyerang Dias setiap waktu. Hal itu pula yang membuat Dias tidak bisa tidur dengan nyenyak. Kalau sudah begitu, sang ibu dengan sabarnya menenangkan Dias sembari mengelus-elus bagian tubuh yang sakit. Memang tidak mengurangi rasa sakit, namun hanya itulah yang bisa diperbuat, setidaknya untuk memberi sedikit kenyamanan pada Dias.


Benjolan di bawah dagu Dias

Untuk membantu meringankan beban biaya perawatan Dias, tim #sedekahyuk menyalurkan secara langsung bantuan dari teman2 semua sebesar Rp.6 juta. Selain itu, kami juga salurkan titipan khusus dari teman2 di @satuhati_peduli sebesar Rp.5 juta yang terbagi dalam 2 tahap (tahap I Rp.3 juta, tahap II Rp.2 juta). Donasi diterima langsung oleh ibunda Dias. O ya, FYI, saat tim berkunjung, bantuan jamkesmas dari pemerintah sedang dalam proses administrasi. Jadi selama ini, biaya pengobatan Dias bersumber dari swadaya keluarga dan bantuan dari sekitar. 

Semoga cepet sembuh Dias :)


Donasi #sedekahyuk Jilid XIX Rp.6.000.000,-
Baca Selengkapnya...

Sabtu, 17 November 2012

#SEDEKAHYUK JILID XVIII

Ds. Kradenan, Oktober 2012

Syarif, saat ini duduk di bangku SMP kelas 1. Syarif seorang yatim, ayahnya meninggal saat ia masih balita. Sehari-hari Syarif tinggal bersama sang Ibu dan keluarga besarnya. Perekonomian keluarga Syarif ditopang oleh warung kelontong kecil-kecilan milik Ibunya yang berada di teras rumah. 

Beberapa saat lalu malang menimpa Syarif, ia mengalami kecelakaan saat akan berangkat sekolah. Syarif tertabrak sepeda motor ketika hendak menyeberang jalan bersama dengan teman2nya. Akibat kejadian tersebut, Syarif mengalami patah tulang di kedua tangannya. Untuk membantu meringankan biaya operasi serta perawatan Syarif pasca operasi, tim #sedekahyuk menyalurkan donasi teman2 sebesar Rp.1,5 juta. Donasi diterimakan kepada Ibu Syarif. Beliau mengungkapkan rasa haru sembari berkata "begitu dekatnya pertolongan Alloh dengan keluarga kami"... 

Ya... itulah janji Alloh untuk mereka yang mau bersabar dan iklas dalam menjalankan takdirNya... ^__^


Syarif Saat Dikunjungi Tim #sedekahyuk di Rumahnya


Oktober 2012

Terilhami dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan putranya Ismail AS  dalam meraih cintaNya, semangat berkurban, menahan nafsu, serta berbagi rasa antar sesama, atas nama teman2 di #sedekahyuk, kami menyalurkan titipan teman2 semua dan mewujudkannya dalam bentuk 3 ekor kambing (senilai Rp.4,5 juta) yang kemudian disebar ke 3 titik desa kategori miskin, rawan dan terpencil, diantaranya 1 ekor kambing diterimakan di TPQ As Salam Desa Tlogo Kec Tuntang Kab. Semarang, 1 ekor kambing diterimakan di Pesantren Yatim Yashinta Grogol Kec Sidomukti Salatiga dan 1 ekor kambing di Desa Ledok Kec Argomulyo Salatiga. 

Semoga berkah untuk semua...
#salamjempol #sedekahyuk 

SEDEKAH KAMBING I

SEDEKAH KAMBING II & III  ^_^



Semarang-30 Okt 2012

Bima, balita berusia 3 tahun ini dilahirkan dalam kondisi kurang sempurna dan membutuhkan perhatian khusus. Sejak terlahir dari rahim ibu Yenni, Bima diketahui menderita hydrochepalus dan kelainan tulang belakang. Saat ini Ilham hanya melakukan rawat jalan. Dokter menganjurkan untuk melakukan operasi, namun mengingat keterbatasan dana yang dimiliki keluarga Ilham, terpaksa niatan untuk mengoperasi Ilham harus ditunda sampai waktu yang tak dapat dipastikan. Ya, menunggu dana nya cukup untuk operasi, ujar beliau.

Untuk membantu persiapan operasi adik Bima, tim #sedekahyuk melalui perwakilan Usman menyerahkan donasi teman2 sebesar Rp.1 juta. Semoga dapat mendekatkan Ilham kepada kesembuhan.

Adik Bima bersama sang Ibu



Kab. Semarang – 31 Okt 2012
Ilham, bayi yang masih berusia 2 bulan ini adalah yatim piatu. Ayahnya meninggal karena kecelakaan saat Ilham masih berusia 7 bulan dalam kandungan. 2 bulan sepeninggal Ayah Ilham, sang Ibu turut menyusul. Yup, Ibu Ilham meninggal di perjalanan menuju rumah sakit untuk menjalani persalinan. Bersyukur Ilham dapat diselamatkan, sekalipun kondisinya tergolong kritis. Sepeninggal sang ayah dan ibu, Ilham diasuh oleh saudaranya, Ibu Wati, wanita paruh baya yang berdomisili di Ds. Cukil Kec. Tengaran Kab. Semarang.

Sejak lahir, Ilham sudah harus mendapatkan perawatan intensif sebab beratnya tergolong di bawah normal, hanya 1,2 kg. Tidak hanya itu, saat usianya menginjak 2 bulan, Ilham mengalami demam selama beberapa hari dan suhu tubuhnya tak kunjung turun. Sampai suatu saat Ilham mengalami kejang-kejang dan tubuhnya membiru. Kontan ibu Wati beserta suami membawa Ilham ke RSUD untuk mendapatkan penanganan. Setelah menjalani pemeriksaan selama beberapa hari, si kecil Ilham divonis menderita hernia. Dokter menyarankan Ilham untuk menjalani operasi  hernia. Namun mengingat usia dan berat badan Ilham belum memenuhi persyaratan, operasi baru bisa dilakukan saat ia berusia 6 bulan. Selama menunggu masa operasi, Ilham secara rutin menjalani rawat jalan di RSUD Salatiga.

Untuk membantu meringankan biaya pengobatan Ilham, tim #sedekahyuk menyalurkan donasi sebesar Rp.1 juta. Donasi diterimakan kepada ibu Wati, wali Ilham saat ini. 

Ibu Wati dan Si Mungil Ilham

DONASI #SEDEKAHYUK JILID XVIII RP. 8 JUTA 



Baca Selengkapnya...

Selasa, 25 September 2012

#SEDEKAHYUK JILID XVII

Salatiga, 17 Agustus 2012

Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia tercinta, tim #sedekahyuk berusaha memaknai 17 Agustus dari sisi yang berbeda. Melalui dana yang terkumpul di #sedekahyuk, kami ingin mengajak teman2 semua untuk ikut berbagi kebahagiaan kepada mereka para pahlawan pejuang umat. Siapa mereka??? Para alim, kyai, pengasuh ponpes, ustadz TPA/madrasah, tokoh agama, takmir masjid, marbot, mualaf.



Untuk mereka, tim #sedekahyuk menyalurkan bingkisan berupa kain batik, sarung beserta uang tunai total senilai Rp. 8. 560.000,-. Paket tanda kasih tersebut diterimakan kepada ustadz & ustadzah TPQ Al Hidayah (10 orang), alim ulama & takmir masjid Ds. Jurang Gunting (10 orang), marbot Masjid Al Hidayah (ibu Sarmiyati), mualaf (Bp. Haryono), para ulama & kyai di Kelurahan Ledok, Tingkir Lor & Kalibening (9 orang),  serta pengasuh ponpes & madrasah Mambaul Ulum (20 orang).

Donasi #sedekahyuk Jilid XVII Rp.8.560.000,-

Baca Selengkapnya...

#SEDEKAHYUK JILID XVI

Bang Ucu (±40 th), berdomisili di Jl. Ramayana Papanggo, Jakarta Utara. Sejak ditinggal pergi oleh istrinya, bang Ucu mengalami depresi berat dan akhirnya berpengaruh pada kesehatannya. Sudah sekian lama bang Ucu kondisi kesehatan Bang Ucu mengalami penurunan. Beliau divonis menderita penyakit paru-paru kronis. Bang Ucu pun sudah sering keluar masuk rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.




Menurut info yang kami dapat dari @toni_uber, salah satu agen @makelarsedekah, sudah sebulan terakhir bang Ucu dirawat di ICU RS. Soelianti Saroso. Saat perwakilan tim #sedekahyuk berkunjung ke sana, kami ditemui oleh Bang Wahyu, kakak Bang Ucu. Dari bang wahyu kami mengetahui bahwa selama ini perawatan Bang Ucu mendapatkan subsidi pemerintah melalui fasilitas SKTM. Namun beberapa hari terakhir, fasilitas SKTM yang dimaksud sudah mencapai batas limit. Keluarga Bang Ucu pun menebus obat dengan menggunakan dana pribadi. Padahal keluarga mereka tergolong tidak mampu. Sehari-hari bang ucu tinggal bersama bang wahyu, keduanya bermata pencaharian sebagai buruh serabutan. Tentu merupakan beban yang sangat berat untuk membiayai pengobatan Bang Ucu selama di rumah sakit. Melihat kondisi keluarga Bang Ucu, pihak dokter rumah sakit memberikan keringan berupa pembebasan biaya ruang rawat dan penangan dokter. Sudah mendapatkan keringanan seperti itu pun, keluarga bang ucu masih sering terlambat untuk menebus resep karena alasan finansial.

Tim #sedekahyuk melalui perwakilan @mila_yana, @adiamril & @fauzi_mz menyerahkan donasi yang terkumpul dari teman2 sebesar Rp2.000.000,-. Bantuan yang diberikan dimaksudkan sebagai tahap awal untuk membantu meringankan biaya pengobatan bang Ucu selama berada di rumah sakit. Rencananya bantuan akan kembali diberikan beberapa hari kemudian. Namun Alloh telah mempersiapkan rencana yang lebih indah untuk Bang Ucu beserta keluarga. 5 September 2012, kami mendapat berita duka yang mengabarkan bahwa Bang Ucu telah kembali ke rahmatullah… Manusia hanya dapat berusaha, selebihnya Alloh lah yang menentukan… Semoga Bang Ucu mendapat tempat terbaik di sisiNya, amin amin ya Robbal alamin…



Donasi #SEDEKAHYUK JILID XVI Rp.2.000.000,-

Baca Selengkapnya...

#SEDEKAHYUK JILID XV

Berbagai perlengkapan rumah tangga sudah kita siapkan..






“heii, tunggu kita mau kemana??? Belum tau ya??? Kita mau #sedekahyuk ke Lampung.” kali ini kita berkunjung ke panti asuhan Peduli Tunas Bangsa di daerah kaliawi-Bandar lampung.

Ketika rombongan #sedekahyuk tiba, senyum anak-anak langsung terpancar dan saling berlomba untuk memberi salam kepada rombongan #sedekahyuk. Begitu hangatnya suasana kekeluargaan disana yang baru pertama kali kita bertemu..


Perwakilan tim #sedekahyuk meberikan santunan & bingkisan

Doa bersama menjelang berbuka puasa







Baca Selengkapnya...

#SEDEKAHYUK JILID XIV


21 Juli 2012


Kali ini tim #sedekahyuk kembali bergerak menyisiri beberapa desa di Salatiga. Penyaluran donasi dari teman2 di #sedekahyuk sebesar Rp. 3.000.000,- diwujudkan dalam program pembagian 60 paket sembako kepada fakir, miskin, yatim&/piatu, janda serta dhuafa di kelurahan Ledok (40 orang), Sidorejo Kidul (10 orang) dan Tingkir Lor (10 orang). Paket sembako yang disalurkan masing2 bernilai Rp. 50.000,-.

#sedekahyuk bagi sembako jelang Ramadhan

22 Juli 2012


Tim #sedekahyuk, diwakili oleh Usman, kali ini berkolaborasi bersama teman2 yang tergabung dalam Tim Majelis Doa STAIN Salatiga. Mengambil tempat di Masjid Agung Darul Amal, Tim Majelis Doa STAIN secara rutin setiap bulan mengumpulkan puluhan anak yatim se-kota Salatiga yang dipilih secara acak dan merata untuk mengikuti doa bersama. Dalam acara tersebut, para donatur yang telah berpartisipasi, “titip” doa untuk kemudian dipanjatkan secara bersama2 oleh adik2 yatim yang hadir.
Dan mereka pun turut mendoakan teman2 di #sedekahyuk semoga dilapangkan serta dilancarkan rezeki nya, diberikan kesehatan, tercapai segenap pengharapan serta selamat dunia akhirat, amin amin ya Robbal alamin J
Melalui acara Majelis Doa, kepada 50 adik2 yang hadir, tim #sedekahyuk memberikan bingkisan makanan senilai Rp.1.000.000,-. 



Ponpes Tanbighul Ghofilin yang berlokasi di Sidorejo Kidul, Salatiga semula hanya dihuni oleh santri putra, namun karena adanya permintaan maka beberapa santri putri pun kini turut menimba ilmu agama di sini. Permasalahan pun muncul ketika kamar mandi yang tersedia terbatas dan penggunaannya tidak mungkin di campur antara santri putra dan putri. Pihak ponpes sendiri mengalami keterbatasan dana untuk melakukan pembangunan kamar mandi putri tersebut.
Untuk pembangunan kamar mandi putri, tim #sedekahyuk diwakili Usman, menyalurkan bantuan teman2 sebesar Rp.500.000,-.




Alima (12 th), berdomisili di Ds. Jurang Gunting. Gadis piatu ini sehari2 tinggal bersama ayah, kakak dan adiknya. Satu keinginan Alima, mengenakan jilbab ketika ia menginjak bangku SMP. Namun keterbatasan ekonomi keluarga membuat Alima terpaksa memendam angan-angannya tersebut. Alima hanya bisa berharap dan menunggu adanya rezeki berlebih yang dibawa Sang Ayah pulang ke rumah.
Untuk mewujudkan keinginan mulia Alima, Tim #sedekahyuk memberikan bantuan seragam OSIS muslim senilai Rp.200.000,-. Raut ceria terpancar dari wajah cantik Alima.

Alima dengan seragam barunya ^__^

Madrasah Diniyah Hidayatut Tholibin, berlokasi di Ds. Ledok, Argomulyo. Saat ini madrasah sedang dalam proses pembangunan. Namun karena keterbatasan dana, seringkali prosesnya tersendat. Untuk membantu kelancaran pembangunan, tim #sedekahyuk menyalurkan donasi dari teman2 sebesar Rp.400.000,-.



Bapak Supaat, pria paruh baya berusia ±60 tahun ini berdomisili di Ds. Jurang Gunting. Hidupnya sebatang kara. Atap masjid menjadi tempat ia berteduh dan berlindung dari panas dan hujan.  Sehari2 beliau berprofesi sebagai pengayuh becak di sekitaran Jalan Jend. Sudirman Salatiga. Untuk Pak Supaat, tim #sedekahyuk memberikan bantuan sekedar untuk berbuka sebesar  Rp.100.000,-. Ucapan terimakasih tak henti-hentinya beliau ucapkan. “Matur suwun sanget lo mas, alhamdulillah keno tak ge buko karo sahur.”
Ketauhilah teman, hal yang kita anggap sepele dan kecil itu sungguh sangat berarti di mata mereka… So, we don’t need to be perfect to share… Sedekah ga harus nunggu ada rezeki berlebih, Sedekah ga perlu nunggu kaya… #sedekahyuk J


Donasi #Sedekahyuk Jilid  XIV Rp.5.200.000,-
Baca Selengkapnya...