Minggu, 01 Januari 2012

#sedekahyuk jilid IV


Jumat, Tanggal 23 Desember 2011

Pak Kartubi..

Seorang penjahit yang hanya bermodalkan mesin jahit tua, serta seperangkat alat jahitnya, tanpa toko, tanpa dinding, tanpa atap. Beliau membuka lapak jahitnya di pinggir jalan, salah satu sudut di Taman Gorontalo, Tanjung Priok. Usianya tidak lagi muda, sudah lebih dari 70 tahun. Sudah sepuh memang, untuk berkomunikasi dengan orang lain pun sudah agak susah, karena pendengarannya sudah berkurang. Menurut mas penjual bubur ayam yang lapaknya tidak jauh dari lapak Pak Kar, beliau tinggal di salah satu ruang di Stasiun Tanjung Priok, merantau Di Jakarta tanpa didampingin istri atau sanak saudara, keluarganya tinggal di Brebes, Jawa Tengah.




Teringat Hari Jumat, beberapa minggu yang lalu..aku menggunakan jasa Pak Kar, sapaannya, untuk memotong celana panjang menjadi pendek. Siang hari setelah waktu sholat jumat, di lapak Pak Kar, saat kutanya kapan jahitannya bisa diselesaikan beliau menjelaskan sebenarnya sore itu jahitan bisa langsung diambil, tapi karena hari kerja, aku berniat akan mengambilnya besok harinya. Namun karena kesibukan, seminggu sudah jahitan belum aku ambil. Jumat berikutnya kuputuskan untuk mengambil.

Sesampainya di lapak,
Pak Kar “ Oalah..saya pikir mbaknya lupa, udah lama jadinya”
“Maaf pak baru bisa ambil sekarang” jawabku sambil cengengesan.

Pak Kar beranjak dari kursinya menuju ke sebuah teras rumah yang tak terpakai, tidak jauh dari lapaknya, aku yang saat itu diantar @mila_yana mengikuti dari belakang. Ternyata Pak Kar mengambil celanaku, jahitan-jahitannya ditaruhnya ditumpukan lemari yang sudah usang, yang sepertinya tidak ada pemiliknya, di salah satu sudut teras itu. Ohhhh… aku semakin mengerti Sepertinya Pak kar memanfaatkan tempat ini untuk meletakkan perkakasnya.
Sambil mengeluarkan celana dr plastik hitam “Ini mbak sudah jadi, ini celana yang udah dipotong, dan ini potongan celananya”

Agak kaget, Pak Kar mengembalikan sisa jahitannya.

Hari Jumat dua minggu berikutnya, kami datang lagi, kali ini hanya untuk memberikan sedekah dari teman-teman #sedekahyuk sebesar Rp 500.000,00 mungkin bagi banyak orang ini bukan nilai yang besar, tapi betapa terharunya saya ketika menyampaikan. Ucapan syukur beliau tiada henti-hentinya “alhamdulillahhh…terimakasihhhh…” terdengar lirih, penuh haru, masih terngiang ditelingaku.

Lapak sederhana milik Pak Kartubi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar